Evakuasi korban bencana longsor terkendala faktor cuaca buruk di Kabupaten Nias Selatan
Evakuasi korban bencana longsor terkendala faktor cuaca buruk di Kabupaten Nias Selatan. Evakuasi enam korban bencana longsor di Kabupaten Nias Selatan, Sumatera
Utara (Sumut) terkendala faktor cuaca buruk. Evakuasi dilakukan
terhadap enam korban longsor di Dusun Dua, Desa Sukamaju Mohili,
Kecamatan Gomo, Kabupaten Nias Selatan.
“Saat ini pencarian terpaksa dihentikan sementara karena hujan deras,” ujar Koordinator Pos Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Kabupaten Nias, Tonggor Gultom kepada wartawan, Senin 12 November 2018.
Selain cuaca, lanjut dia, jalur menuju ke lokasi juga sangat sulit. Sebab petugas harus menembus jalanan berlumpur sedalam kurang lebih 50 cm.
“Kondisi ini juga yang membuat alat berat tidak bisa masuk. Apalagi jalan menuju ke sana bergelombang serta jalan menuju desa itu kanan kirinya juga jurang. Jadi kita masih mencari cara lain,” jelasnya.
Dikatakannya, karena alat berat yang tidak bisa masuk, petugas melakukan pencarian dengan menyisir kawasan longsor. Sehingga pembersihan material dilakukan dengan cara manual.
“Kita sangat hati-hati. Karena kita menghitung ada potensi longsor susulan. Apalagi saat ini hujan deras,” katanya.
Sebelumnya, sekeluarga di Dusun Dua, Desa Sukamaju Mohili Kecamatan Gomo Kabupaten Nias Selatan tertimbun tanah longsor, Sabtu 10 November 2018. Tinggi longsoran itu diperkirakan mencapai 10-15 meter. Akibatnya, sekeluarga yang tertimbun longsor tersebut ada tujuh orang yakni Aristina Laia ina Elsa (33), Dalman Hulu (7) Setiamas Hulu Ina Putri (30) Rei Jaya Hulu (3) Putri Hulu (5) Noverman Hulu (2) dan Kristofen Hulu (4) meninggal dunia.
“Ketujuh orang ini merupakan satu keluarga. Korban yang berhasil dievakuasi atas nama Kristofen Hulu. Namun korban ditemukan dalam keadaan meninggal dunia,” ujar Gultom.
Tonggor mengatakan, saat itu hujan turun cukup deras. Satu keluarga ini berada di dalam rumah saat longsor terjadi di kawasan itu sekitar pukul 09.00 WIB. Namun Basarnas baru mendapatkan laporan sekitar pukul 11.00 WIB.
“Memang hujan cukup deras. Begitu mendapat laporan kita langsung bergerak ke lokasi longsor,” ucapnya
“Saat ini pencarian terpaksa dihentikan sementara karena hujan deras,” ujar Koordinator Pos Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Kabupaten Nias, Tonggor Gultom kepada wartawan, Senin 12 November 2018.
Selain cuaca, lanjut dia, jalur menuju ke lokasi juga sangat sulit. Sebab petugas harus menembus jalanan berlumpur sedalam kurang lebih 50 cm.
“Kondisi ini juga yang membuat alat berat tidak bisa masuk. Apalagi jalan menuju ke sana bergelombang serta jalan menuju desa itu kanan kirinya juga jurang. Jadi kita masih mencari cara lain,” jelasnya.
Dikatakannya, karena alat berat yang tidak bisa masuk, petugas melakukan pencarian dengan menyisir kawasan longsor. Sehingga pembersihan material dilakukan dengan cara manual.
“Kita sangat hati-hati. Karena kita menghitung ada potensi longsor susulan. Apalagi saat ini hujan deras,” katanya.
Sebelumnya, sekeluarga di Dusun Dua, Desa Sukamaju Mohili Kecamatan Gomo Kabupaten Nias Selatan tertimbun tanah longsor, Sabtu 10 November 2018. Tinggi longsoran itu diperkirakan mencapai 10-15 meter. Akibatnya, sekeluarga yang tertimbun longsor tersebut ada tujuh orang yakni Aristina Laia ina Elsa (33), Dalman Hulu (7) Setiamas Hulu Ina Putri (30) Rei Jaya Hulu (3) Putri Hulu (5) Noverman Hulu (2) dan Kristofen Hulu (4) meninggal dunia.
“Ketujuh orang ini merupakan satu keluarga. Korban yang berhasil dievakuasi atas nama Kristofen Hulu. Namun korban ditemukan dalam keadaan meninggal dunia,” ujar Gultom.
Tonggor mengatakan, saat itu hujan turun cukup deras. Satu keluarga ini berada di dalam rumah saat longsor terjadi di kawasan itu sekitar pukul 09.00 WIB. Namun Basarnas baru mendapatkan laporan sekitar pukul 11.00 WIB.
“Memang hujan cukup deras. Begitu mendapat laporan kita langsung bergerak ke lokasi longsor,” ucapnya

Komentar
Posting Komentar